Tokek, hewan reptil bersuara khas yang sering menempel di dinding rumah, kerap di kaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan masyarakat. Salah satu yang paling populer adalah anggapan bahwa bunyi tokek di rumah menandakan adanya makhluk halus atau pertanda mistis lainnya. Namun, apakah anggapan ini memiliki dasar ilmiah, atau justru hanya sekadar mitos turun-temurun?
Tokek dalam Budaya dan Kepercayaan Masyarakat
Di berbagai daerah di Indonesia, tokek dipercaya sebagai hewan yang memiliki kaitan erat dengan hal-hal gaib. Beberapa masyarakat meyakini bahwa jumlah bunyi tokek bisa menjadi tanda pertanda nasib baik atau buruk. Misalnya, jika tokek berbunyi hingga tujuh kali berturut-turut, itu dianggap sebagai pertanda keberuntungan. Sebaliknya, bila tokek bersuara hanya sekali atau dua kali, bisa di artikan sebagai pertanda buruk atau bahkan kehadiran makhluk halus.
Kepercayaan semacam ini bukan hanya terdapat di Indonesia, tetapi juga di negara lain di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Thailand. Dalam budaya Jawa khususnya, tokek sering diasosiasikan dengan kekuatan gaib, dan bunyinya bisa dianggap sebagai penanda spiritual atau mistik.
Namun, perlu di pahami bahwa keyakinan tersebut lebih banyak di pengaruhi oleh tradisi lisan dan warisan budaya, bukan dari kajian ilmiah atau riset akademik.
Perspektif Ilmiah Tokek dan Suara Alaminya

Secara biologis, tokek atau Gekko gecko merupakan salah satu spesies cicak besar yang memiliki suara nyaring dan khas, sering di sebut sebagai “tok-kek” asal mula namanya. Tokek jantan biasanya berbunyi sebagai bentuk komunikasi untuk menarik perhatian betina atau mempertahankan wilayah dari pejantan lain. Suara tersebut juga bisa menjadi respon terhadap perubahan suhu, cahaya, atau gangguan di lingkungan sekitarnya.
Tokek adalah hewan nokturnal, yang aktif di malam hari. Jadi, tak heran jika bunyinya sering terdengar ketika malam tiba waktu yang juga sering di kaitkan dengan aktivitas makhluk halus menurut kepercayaan masyarakat. Inilah yang bisa jadi memunculkan anggapan bahwa tokek “mendeteksi” keberadaan sesuatu yang tidak kasatmata, padahal secara ilmiah, itu hanyalah aktivitas alami dari seekor hewan.
Tokek dan Lingkungan Rumah
Kehadiran tokek di dalam rumah sebenarnya bisa menjadi indikator baik. Tokek memakan serangga-serangga kecil seperti nyamuk, kecoak, dan laron, sehingga berfungsi sebagai pengendali alami hama. Jika tokek sering muncul dan berbunyi, itu bisa menjadi tanda bahwa rumah memiliki cukup sumber makanan untuk mereka dengan kata lain, bisa saja terdapat banyak serangga di rumah.
Namun, suara tokek yang mendadak terdengar bisa memicu kekhawatiran bila di kaitkan dengan mitos. Tidak sedikit masyarakat yang memilih memburu atau mengusir tokek karena takut akan ‘pertanda buruk’ yang diidentikkan dengan suara hewan tersebut.
Fakta atau Mitos?

Jika di tinjau dari sudut pandang ilmiah, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa suara tokek bisa mendeteksi keberadaan makhluk halus. Semua perilaku tokek yang terdengar ‘aneh’ sebenarnya bisa di jelaskan secara biologis dan ekologis. Namun, dalam budaya yang kaya akan kepercayaan seperti Indonesia, mitos seperti ini tetap hidup dan berkembang.
Apakah salah mempercayai mitos? Tidak juga. Selama kepercayaan tersebut tidak mengarah pada tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain, atau menimbulkan keresahan sosial, mempercayai mitos adalah bagian dari identitas budaya.
Perbandingan dengan Mitos Serupa
Tokek bukan satu-satunya hewan yang di kaitkan dengan hal-hal gaib. Burung hantu, kucing hitam, hingga ikan sidat pun memiliki tempat tersendiri dalam kepercayaan masyarakat. Misalnya, misteri ikan sidat yang kerap di kaitkan dengan dunia mistik, karena habitatnya yang tersembunyi dan kemampuannya berenang melawan arus deras.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana manusia cenderung mengaitkan hal-hal yang tidak bisa di jelaskan dengan nalar kepada sesuatu yang spiritual atau supranatural, terutama bila itu terjadi secara tiba-tiba atau bertepatan dengan momen tertentu.
Sikap Bijak Menyikapi Mitos
Daripada takut atau menganggap tokek sebagai makhluk pertanda buruk, masyarakat bisa mulai memahami bahwa suara hewan ini hanyalah bagian dari siklus hidup mereka. Tentu saja, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan juga penting agar tidak terlalu banyak serangga yang mengundang tokek datang.
- Jika bunyi tokek membuat tidak nyaman, solusi yang bisa di lakukan antara lain:
- Menjaga pencahayaan tetap terang di area tertentu untuk mengurangi aktivitas serangga.
- Membersihkan area rumah dari tempat-tempat lembap.
- Tidak membiarkan makanan terbuka yang bisa menarik serangga.
Kesimpulan
Bunyi tokek di rumah sering di kaitkan dengan kehadiran makhluk halus, terutama dalam budaya lokal yang sarat akan mitos. Namun, dari sudut pandang ilmiah, hal tersebut lebih merupakan perilaku alami hewan yang aktif di malam hari dan memiliki peran penting dalam rantai ekosistem rumah.
Mitos seputar tokek, meski menarik, sebaiknya tidak di jadikan landasan utama untuk merasa takut atau mengambil keputusan yang merugikan. Lebih baik bersikap bijak dan tetap rasional dalam menyikapi segala fenomena alam di sekitar kita.
Di tengah maraknya informasi dan ketertarikan masyarakat pada hal-hal mistis, penting pula untuk tetap terhubung dengan informasi faktual, seperti memantau harga emas antam 1 gram yang lebih berdampak langsung pada keseharian dan finansial kita.