Kalau dipikir-pikir, kenapa sih dari sekian banyak bahasa di dunia, kok yang di pakai jadi bahasa internasional justru bahasa Inggris? Bukan Mandarin yang penuturnya paling banyak, Arab yang punya pengaruh besar dalam sejarah, atau Spanyol yang tersebar luas. Jawabannya ternyata cukup panjang dan menarik buat di bahas, karena banyak faktor sejarah, budaya, sampai hal-hal praktis yang bikin Inggris unggul.
Sejarah Panjang yang Nggak Bisa Di lepasin

Bahasa Inggris nggak tiba-tiba jadi populer. Ada sejarah panjang di belakangnya. Dulu Inggris di kenal sebagai negara kolonial yang gencar menjajah wilayah baru. Dari Asia, Afrika, Amerika, sampai Oseania, banyak daerah yang sempat jadi jajahan Inggris. Otomatis, bahasa Inggris ikut terbawa ke tempat-tempat itu dan perlahan jadi bagian dari kehidupan masyarakat di sana.
Ketika Inggris mulai runtuh sebagai kekuatan utama, peran itu beralih ke Amerika Serikat. Negara ini juga memakai bahasa Inggris. Setelah Perang Dunia II, Amerika muncul sebagai superpower dengan pengaruh besar di bidang ekonomi, politik, militer, dan budaya. Sejak saat itu, bahasa Inggris makin menempel di banyak aspek kehidupan global. Bisa di bilang, kalau dulu Inggris yang menyebarkan, Amerika yang memastikan bahasa ini tetap bertahan di posisi atas.
Pengaruh Budaya Populer

Selain faktor sejarah, budaya pop juga ikut mendongkrak bahasa Inggris. Musik pop, film Hollywood, game, sampai teknologi digital kebanyakan pakai bahasa ini. Lagu-lagu internasional dari penyanyi Amerika atau film box office Hollywood bikin bahasa Inggris terdengar akrab di telinga banyak orang, bahkan tanpa harus sekolah formal.
Sekarang, hampir semua platform digital besar seperti Google, YouTube, Instagram, TikTok, atau Netflix menjadikan bahasa Inggris sebagai default. Walau ada versi lokal, update tercepat tetap muncul dalam bahasa Inggris. Akibatnya, orang-orang yang pengen tetap up-to-date biasanya lebih dulu terpapar bahasa Inggris, entah sadar atau nggak.
Kenapa Bukan Bahasa Lain?

Pertanyaan menarik berikutnya kenapa bukan bahasa lain? Mandarin memang punya penutur terbanyak, tapi mayoritas terkonsentrasi di Tiongkok dan komunitas perantauannya. Selain itu, bahasa ini di anggap sulit karena sistem tulisannya yang kompleks dan jauh dari alfabet Latin.
Spanyol sebenarnya cukup luas, di pakai di Amerika Latin, Spanyol, dan sebagian Amerika Serikat. Tapi pengaruh politik dan ekonomi negara-negara berbahasa Spanyol belum sekuat negara berbahasa Inggris.
Bahasa Arab juga penting karena agama dan sejarah. Namun penggunaannya masih terbatas, tidak seuniversal Inggris di komunikasi modern. Jadi, faktor penyebaran global dan dukungan ekonomi-politik jelas lebih condong ke Inggris.
Faktor Praktis yang Bikin Menarik
Bahasa Inggris juga populer karena relatif mudah di pelajari. Tata bahasanya lebih sederhana di banding Prancis atau Jerman yang punya aturan rumit. Misalnya, Inggris tidak mengenal gender pada kata benda.
Selain itu, banyak kosakata Inggris di pinjam dari bahasa lain. Akhirnya terdengar lebih familiar. Buat orang Indonesia misalnya, kata seperti “komputer”, “televisi”, atau “internet” langsung bisa di kenali karena memang di ambil dari bahasa Inggris. Hal ini bikin bahasa Inggris terasa dekat, meskipun bukan bahasa ibu.
Bahasa Bisnis, Akademik, dan Teknologi
Lihat saja dunia kerja dan akademik. Hampir semua jurnal ilmiah internasional di tulis dalam bahasa Inggris. Perusahaan multinasional juga lebih sering memakai Inggris untuk komunikasi lintas negara. Bahkan interview kerja di perusahaan besar kadang wajib pakai bahasa Inggris, meskipun posisinya ada di negara non-Inggris.
Di bidang teknologi pun sama. Manual, tutorial, hingga bahasa pemrograman banyak memakai Inggris. Jadi kalau nggak paham, rasanya gampang ketinggalan zaman. Inilah kenapa kursus bahasa Inggris, baik formal maupun online, makin di cari. Orang sadar bahwa bahasa ini bukan cuma soal gengsi, tapi benar-benar jadi kebutuhan sehari-hari.
Jadi, bahasa Inggris bisa jadi bahasa internasional karena gabungan banyak faktor. Mulai dari sejarah kolonial, pengaruh Amerika, budaya pop, kemudahan belajar, hingga dominasi di bidang bisnis dan akademik.
Kesimpulan
Bukan berarti bahasa lain nggak penting. Tapi kenyataannya, Inggris sudah terlanjur jadi jembatan komunikasi dunia. Belajar bahasa Inggris bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Dengan bahasa ini, kita bisa terhubung lebih luas, dapat informasi lebih cepat, dan nggak ketinggalan dalam pergaulan global.
Meskipun kadang bikin pusing, paham bahasa Inggris jelas investasi besar buat masa depan. Jadi, kalau kamu sekarang lagi belajar atau merasa kesulitan, ingatlah bahwa setiap kata baru yang kamu pahami adalah langkah menuju dunia yang lebih luas.