Kalau kamu lagi lewat jalur pantura, tepatnya di Kabupaten Pemalang, jangan cuma lewat doang. Coba deh mampir sebentar buat nyicipin salah satu kuliner khas yang udah melegenda, Soto Grombyang. Nama ini memang unik, tapi rasanya lebih unik lagi dalam arti positif pastinya.
Soto Grombyang ini bukan sembarang soto. Penjual biasanya menyajikan soto ini dalam mangkuk kecil berisi daging kerbau empuk, nasi putih, dan kuah kaldu kental yang kaya rempah.
Lalu, kenapa sih dinamain “grombyang”? Karena kalau kamu lihat, isi dan kuahnya goyang-goyang alias nggrombyang dalam bahasa Jawa. Kuahnya lebih banyak daripada isinya, tapi justru itu yang bikin nagih.
Bukan Cuma Soto Biasa
Soto Grombyang ini punya ciri khas yang bikin dia beda sama soto-soto lain. Warna kuahnya coklat gelap karena penjual menggunakan rempah-rempah khas dan kelapa sangrai yang mereka haluskan sendiri. Saat mangkok sampai di meja, aroma rempah langsung menyeruak dan menggoda selera.
Penjual biasanya menyajikan satu porsi soto bersama sate kerbau manis yang dibakar hangat-hangat. Nah, kombinasi antara kuah soto yang gurih dan sate yang manis ini bikin pengalaman makan jadi makin lengkap dan bikin mulut terus bergoyang.
Pak Rohmat, penjual Soto Grombyang di Jalan RE Martadinata, Pemalang, bilang, “Saya udah jualan dari tahun 90-an. Resep ini dari kakek saya, dan alhamdulillah masih banyak yang langganan sampai sekarang.” Warungnya memang sederhana, tapi hampir nggak pernah sepi pengunjung. Bahkan sering ada yang bawa pulang dalam jumlah banyak buat oleh-oleh keluarga di luar kota.
Tempat Favorit Buat Makan Grombyang
Kalau kamu nyari soto grombyang enak di Pemalang, datang aja ke Warung Soto Grombyang H. Warso yang ada di Jalan Jenderal Sudirman No. 149. Tempat ini udah terkenal banget, bahkan sering dikunjungi orang luar kota dan food vlogger.
Selain itu, ada juga Soto Grombyang Pak Karyo di daerah Bojongbata, yang katanya punya kuah lebih gurih dan kental. Biasanya buka dari pagi sampai sore, dan cocok banget buat sarapan sebelum lanjut perjalanan. Pelayanannya juga cepat, jadi cocok kalau kamu buru-buru.
Harga satu porsi soto grombyang di sana berkisar antara Rp15.000–Rp20.000. Murah banget buat ukuran kuliner legendaris. Apalagi kalau ditambah es teh manis dan kerupuk udang, makin lengkap rasanya dan nggak bikin kantong jebol.
Cocok Buat Semua Kalangan
Salah satu hal menarik dari soto grombyang adalah fleksibilitasnya. Mau makan siang? Bisa. Makan malam? Cocok. Bahkan banyak warga Pemalang yang makan ini buat sarapan karena kuahnya anget dan dagingnya empuk.
Dari anak muda sampai orang tua, semua suka. Kata Bu Nani, pelanggan setia warung Pak Warso, “Setiap ada tamu dari luar kota, pasti saya ajak makan di sini. Soalnya soto ini khas banget, nggak ada duanya.” Bahkan, beberapa perantau kalau pulang kampung, biasanya langsung minta diantar ke warung soto grombyang.
Meski Pemalang bukan kota besar kayak Jogja atau Bandung, tapi kulinernya nggak bisa dianggap remeh. Soto grombyang ini udah masuk daftar wisata kuliner wajib buat para penikmat masakan Nusantara.
Lebih dari Sekadar Makanan
Yang bikin Soto Grombyang istimewa itu bukan cuma soal rasa, tapi juga soal cerita. Makanan ini jadi simbol kekayaan budaya kuliner Jawa Tengah, khususnya pesisir utara. Dari cara penyajiannya, rasa kuahnya yang dalam, sampai tradisi menyantapnya bareng sate kerbau, semuanya punya nilai tersendiri.
Bahkan sekarang, soto grombyang udah mulai muncul di kota-kota lain kayak Semarang dan Jakarta. Tapi tetap aja, kalau pengen rasa yang paling otentik, ya kudu ke Pemalang langsung. Makan di tempat asalnya punya sensasi tersendiri.
Jadi, kalau kamu lagi lewat atau bahkan sengaja datang ke Pemalang, jangan lupa cicipin soto grombyang. Sepiring kecil tapi penuh cerita, rasa yang kaya, dan harga yang bersahabat. Kuliner ini bukan cuma soal makan kenyang, tapi juga tentang menikmati warisan rasa yang udah ada sejak puluhan tahun lalu.
Karena kadang, yang sederhana justru bikin kita pengen balik lagi. Seperti halnya SINTE yang terus nemenin kamu dari berita terkini sampai cerita kuliner asli Indonesia.